Page

sierra.isme

sierra.isme
a woman with hijab and freaky nice habit

Sunday, July 11, 2010

Aku bertaruh pada mimpi

Hari ini, Jumat, 09 Juli 2010, aku kembali menata niatku. Niat nazarku, niat istiqamahku. Melihat lebih terang akan ujian yang Allah SWT berikan kepadaku. Ujian yang mengusik hatiku, karena aku yang begitu sombong di perjalanan lalu hidupku. Dan sekarang Allah membalasnya, begitu dalam dan membingungkan. Entah sih, Beliau benar membalas atau memang ini jalan yang harus kutempuh di tahun ini. Ya, tahun ke 20 di hidupku. Some people say that being twenty is hard, and i do agree for 75%, because 25% i build for my optimistic that everybody has their own major or minor problems in every single time of his life.
Mungkin ini masanya aku dibalik, susah payah meyakinkan diri untuk bangun dan berdiri, berjalan dan kemudian berlari. Walau kadang aku merasa berjalan dengan kaki dikepala, kepala dikaki. Tapi aku yakin, segala yang mudah itu di dapat dari segala awal yang sulit. Bukankah dahulu kita tidak bisa berjalan? sehingga sulit untuk meraih mainan yang dibelikan ibu? tapi buktinya Allah telah saksikan kepada kita bukan, bahwa pada masanya akhirnya kita bisa berjalan, bahkan berlari!
Sempat aku bertaruh pada mimpiku, bahwa segala niat dan tujuanku ini belum murni aku persembahkan untukku bahkan untuk Rabb-ku. Entah mengapa, deep inside, niatku untuk bergerak ini ada saja dipengaruhi oleh seseorang yang Allah sedang titipkan untukku.
Apa iya, dia itu Allah titipkan untuk memacu niatku meraih segala impianku, dan penggerak keberanianku untuk keluar dari Goa Plato yang sedang aku rasakan. Bahwa aku terlalu nyaman dengan keadaan “baik-baik” saja tanpa usaha. Merasa bahwa Allah akan “meng-iya-kan” apa pun yang aku mau. Astagfirullah
Banyak sekali rasanya pertanyaan yang timbul disela-sela perjalanan ini. Yap, bukankah hidup ini hanya diisi dengan pertanyaan sampai akhirnya kita berusaha untuk meraih jawaban?
Pertanyaan ini cukup aneh, karena tetap saja masih seputar harapanku yang sangat aku mohon untuk dikabulkan. Eh tapi tunggu, bukankah memang setiap orang berdoa mendapat apa yang mereka harapkan. Dan kali ini aku hanya perlu lebih dan lebih berdoa, berusaha, dan berbesar hati. Berdoa dan berusaha agar harapan, impian menuju tujuanku tercapai. Dan berbesar hati jikalau impian, harapan menuju tujuanku belum tentu semua tercapai.
Jujur, aku adalah orang yang takut sekali gagal akan apa yang sudah aku rencanakan. Padahal sebenarnya aku tahu kalau rencana manusia ya hanya prakiraan strategi usaha untuk sampai kepada tujuan sedangkan rencana Allah lah yang pasti akan terjadi.
Tapi jangan salahkan aku, karena Allah pun yang menitipkan sifat kepadaku seperti ini. Maka itu, aku menjadi orang yang optimis, tidak pernah mau sedikitpun berputus asa dari rahmat Allah. Ya jangan sampai, naudzubillah
Maka itu aku masih bertaruh pada mimpi. Apa iya mereka akan benar-benar aku raih, atau salah satu dari mereka hanya menjadi kenangan singkat yang aku kecap. Semoga Allah memberi yang terbaik, karena aku yakin Allah tidak akan pernah mendzalimi umatNya dan yang terbaiklah yang akan Dia berikan.
Maka itu aku bertaruh pada mimpi, agar nanti mimpi-mimpi itu yang menyaksikan bagamana aku benar-benar mendapatkannya. Bagaimana kerasnya aku mencoba membangun konsekuensi dan mempertahankan konsistensi yang seringnya goyah. Tidak pernah ada kata telat sobat, tidak ada penyesalan yang tiada hikmah. Jika suatu saat rasa sakit dan pilu datang, usahakan untuk bersyukur karena rasa sakit yang akan menyadarkan kita bahwa kita bersenang-senang hingga melupakanNya.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
i am simple kinda woman who is searching any knowledge that will lead me to be a better man.

it counts you

web counter