selamat malam,
kali ini saya akan mencoba menjabarkan indahnya malam dengan menikmati kesalahpahaman antara "orang tua" dan seorang "guru private kecil-kecilan".
oke
pukul tujuh lewat sepuluh malam, saya bergegas ke rumah murid saya, walaupun mata rasanya pengen banget merem sejadi-jadinya.
ditemani mp4 buluk
gue yang setia mendendangkan beberapa lagu dari kakanda Robert Smith alias The Cure,
gue sangat benar-benar amat mencoba untuk mengalihkan kantuk dengan
murmuring. Maksudnya nyanyi-nyanyi kecil gitu.
(bodo lah pada ngeliatin, yang penting suara
gue bagus.

)
setelah tiba di rumah murid yang menjadi sarana rejeki
gue dari Allah,
gue langsung aja tuh ketok ketok kan?
singkatnya begini:
"tok tok.. atoook oh atoook.. (sumpah ini bercanda)"
--krik krik tidak ada jawaban--
tiba-tiba ada mas-mas seumuran gue lah, gondrong seleher gitu, ikal, tinggi 10cm lebih dari gue, cukup putih, agak kurus, dan yang "menyentil" adalah dia pakai baju hitam (ya, saya sangat suka baju hitam, jadi apa apun yang pake aksen hitam insyaAllah saya suka. Mbah tukang tahu juga kalo pake kaos item bisa
gue glayutin)
"malam mbak, ada apa ya?"
"ini mas, saya mau ngajar savi...(kasih tau ga ya namanya... kasih tau ga ya.. kasih tau deh).. savira"
"oh ngajar savira, tunggu dulu ya mbak, duduk aja kedalem dulu, saya liat kedalem sebentar."
"oh siap baiklah mas"
--krek,
gue masuk ke ruang tamu, dan sesaat
gue duduk di kursi, dengan cantiknya LAMPU MATI!!
gue kelimpungan, rasanya mau ambil kantong plastik banyak dan nutupin muka
gue karena
gue agak phobia gela
(bukannya kalo ditutupi kantong plastik malah tambah gelap? oh, cari kantong plastik warna kuning aja, neon neon yellow light gimanaaaa gitu)
dan setelah
gue bingung mesti gimana,
gue keluar lagi aja dah.
mas-mas itu keluar dari peraduannya, dan gue reflek berkata,
"mas, mati mas."
"hehe.. iya mbak, tunggu ya, saya nyalain dulu."
"oke mas"
heemmmmm syahdu, karena gue dan dia nggak ngomong. Bingung juga mau ngomongin apa
"emm, mbak, duduk dulu ya. Saya kurang tahu vira kemana. Mbak sudah telfon Vira?"
"tadi siang sih kontek-kontekan sama mamahnya"
"oh gitu ya?"
"iya"
"kalo gitu saya telfonin lagi dulu deh ya"
"oke deh mas"
"maaf loh mbak jadi nunggu lama"
"ah ga papa mas, tugas kan. Jadi nyantai aja"
(sok banget
gue !!!!)
mas-mas itu menghilang ke peradunnya lagi bersama angin (dramatisir)
yaudah, daripada bete kan sayanya,
gue nyalain lagi aja mp4
betakan dari kakak ipar saya, yang walaupun kayak Shrek, tapi hatinya seperti Edward Scissorhands
ha ha ha lucu kan saya
dan nggak lama
"aduh mbak, maaf banget loh. Kata vira tadi ga les dia."
JENG JENG......
HIDUPLAH INDONESIA RAYAAAAA..
rasanya
gue langsung pengen siap grak maju jalan sambil nutupin muka pake apa aja yang ada disitu lah.
"oh gitu ya mas? padahal tadi siang saya udah sms-an sama mamanya Vira loh."
"oh gitu ya mbak?"
"iya mas. Yaudah deh ga papa, mungkin tadi mamanya sama Vira kurang koordinasi."
"maaf ya mbak, saya juga kurang tau nih. Orang rumahnya pada pergi daritadi."
dalam hati
gue
bukannya ni mas-mas bilang tunggu bentar Viranya lagi keluar sebentar, logikanya berarti tadi ada Vira dan keluar sebentar. hemmmmmmm...... menyembunyikan sesuatu. Insting detektif gue langsung memuncak. Ga deng. Males amat gue nyelidikin murid gue kemana. Paling masih di sekolaannya!
lain kali, mas ya mbok ga usah bohong ya. Aduh ikhlaskan saja ya
"oke deh mas, saya pulang dulu ya, nanti saya telpon mamanya Vira aja. Ohya, boleh minta nomor hape Vira (yang shopisticated itu)"
"oh boleh mbak.. 0813...."
"oh oke siap. makasih ya mas atas perhatiannya dan terimakasih (boong).. makasih ya mas, nanti saya hubungin mamanya aja."
"oke mbak, hati-hati."
eh, beres
gue pake sepatu,
gue liat ada cewe keluar dari paviliun yang tadi masnya masuk, cakeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeep banget !
gue mikir, wah masnya hebat juga nih, adindanya bak bidadari turun dari taksi dah.
gue senyumin aja deh.
"misi mbak"
"mari.."
--
batin
gue:
kemanakah kaki ini akan selanjutnya melangkah?
apakah aku harus pulang ke rumah tanpa ada hasil?
apa yang mamah dan papah pikirkan meilhat aku tergopoh-gopoh pulang lebih cepat dari biasanya?
akan makan apa kami nanti?
(HEBOH BANGET BATIN LO SER!)
sesungguhnya tidak begitu kawan,
gue agak bingung aja. Males kalo langsung pulang. Terlintas untuk pergi cari makan.
Eh ternyat betul sekali saudara tercinta, perut saya memberi sinyal bahwa cacing di dalam perut saya.... ah basi
bahwa usus saya semakin merana..dia mengembik keras menghasilkan suara
"kerupuk kerupuk..kerupuk kerupuk.."
wah!
terimakasih ya Allah, akhirnya niat saya benar-benar bulat!
ayo kita jajan dulu!
langsung saja
gue tekadkan untuk ke salah satu mall (jaelah anak mall) daerah-daerah Cililitan.
Rencana mau makan Ka Ep Ci, tapi ternyata 2 Anak Jepang itu lebih membuat saya ngiler. jadilah saya makan di warung Jepang yang laris itu.
Order apa ya?
AHAAAA...
gue cari yang kombo.
tapi ternyata tak disangka tak dinyana mayapada, si mbak-mbak yang mau melayani saya (KOREKSI: membantu saya memilih makanan) agak ngeselin. Kurang lebih begini anak-anak:
"selamat malam, mau pesan yang mana?"
"emmm... mbak yang asin yakiniku apa teriyaki"
"teriyaki manis, yakiniku asin. Mau yang mana? yang B asin mbak"
"emmm..oh yaudah, paket B ya mbak"
"paket B nya nggak ada mbak."
"(BUNUH SAYA BUNUH) aaaaaaaaaaaa ya ya.. bisa bisa mbak. yaudah yang A"
"ke. ada lagi?"
"nggak mbak"
"silahkan"
"siap baiklah"
dan sajian untuk saya pun terhidang
nyammm...
lihat punya lihat
GUE DOANG NIH YANG DUDUK SENDIRIAN DI LUAR.
woless
pasang headset dan putar
"the cure - in between days"
akhirnya saya sukses makan dengan lahap, tenang, berwibawa, dan sambil masih sedikit bernyanyi
Yesterday I got so old
I felt like I could die
Yesterday I got so old
It made me want to cry
Go on go on
Just walk away
Go on go on
Your choice is made
Go on go on
And disappear
Go on go on
Away from here
And I know I was wrong
When I said it was true
That it couldn't be me and be her
Inbetween without you
Without you
ALHAMDULILAH nikmat Allah nggak pernah ada putusnya buat sayanya nih
makan enak kesampean
sekarang waktunya pulang!!
dijalan
gue mikir banyak hal
(selalu)
kok beberapa hari ini, hidup saya yang sendiri yang biasanya jadi neraka buat saya malah memberikan hadiah tersendiri buat saya.
Entah Tuhan mau memberi kejutan apa
mungkin saja kemarin saya banyak memupuk dharma yang saya tabung dari tiap airmata, keluh dan hampa
mungkin
dan saya selalu percaya bahwa Tuhan saya tidak pernah akan membuat umatnya berada dalam kesulitan yang teramat apabila dia tidak sanggup.
Dan ternyata kalo rasa tenang dan nyaman sudah ter-stempel disini ni (*relung)
berarti satu ujian dari Tuhan kemarin berupa kesendirian yang kurang disyukuri dan membuat pusing diri sendiri akhirnya bisa diajak bersahabat,
he em bersahabat
kayak kata Bondan "..rangkul emosi"
itu banget tuh inspirasi saya
rangkul emosi yang setelah dia menjadi sahabat, ternyata emosi bisa memberi jawaban.
Jawaban kebijaksanaan
Karena sudah susah payah meredam emosi, dan akhirnya bisa adaptasi
ya Allah
fainnallaaha ghafururrahiim
terimakasih ya Allah
ketenangan yang Engkau berika tiada taranya dibanding seribu penjaga yang ada disamping kanan kiri depan belakang serong kiri serong kanan ser serr..
terimakasih ya Allah atas segala pelajaran
atas segala musibah
atas segala kegundahan yang Kau sulap menjadi energi positif
bahwasanya segala kegundahan adalah datangnya dari syaitan, jadi saya ga mau gundah lagi dong
rabbanaa atina fiddunya hasanah wafil a khirati hasannah wa qinaa 'adza bannaar. amin
Sierra